๐‘บ๐’–๐’”๐’‚๐’‰ ๐’–๐’๐’•๐’–๐’Œ ๐’Ž๐’†๐’๐’†๐’˜๐’‚๐’•๐’Œ๐’‚๐’ ๐’”๐’†๐’“๐’Š๐’‚๐’ ๐’Š๐’๐’Š!


At the cinema, we do not think - we are thought.
Read more at: https://www.brainyquote.com/authors/jeanluc_godard
At the cinema, we do not thinkwe are thought.
- Jean-Luc Godard
Begitu melihat quote itu, jelas saya langsung setuju dan pikiran saya tertuju pada serial satu ini yang berhasil membuat saya jatuh cinta dengan jalan ceritanya.

Sharp Object merupakan hasil karya Gillian Flynn (pengarang Gone Girl yang juga telah dirilis sebagai sebuah film di tahun 2014) yang diadaptasi menjadi sebuah serial oleh HBO dengan genre psychological thriller yang sangat kental. Serial ini telah dirilis pada 8 Juli 2018 dan berakhir pada 26 Agustus 2018.
 
Di Gone Girl, seorang perempuan sakit jiwa adalah pemain utama dalam kisah tersebut. Dan begitu pula di Sharp Objects ini. Eittss, tapi bukan berarti kisah yang ditampilkan serupa. Sharp Objects menceritakan tentang seorang jurnalis bernama Camille Preaker (diperankan oleh Amy Adams) yang menyelidiki kasus tewasnya dua anak kecil dengan cara mengenaskan di kota kelahirannya yang sudah ia tinggalkan sejak 8 tahun lalu. 

Salah satu korban pembunuhan di Wind Gap
“A town so suffocating and small, you tripped over people you hated every day. People who knew things about you. It's the kind of place that leaves a mark.” 
Wind Gap: nama kota kelahiran Camille yang suram dan penuh misteri. Setiap penduduk seperti memiliki rahasia yang sangat besar dan harus disimpan dengan baik. Ditambah ada keluarganya disana. Sudah jelas Camille awalnya menolak untuk menyelidiki kasus tersebut─dia tidak ingin kembali mengenang masa lalunya yang ganjil dan kelam. Tetapi, malah berakhir dengan perginya ia kesana untuk menemui takdir yang akan datang di masa depan; di mana semua kebenaran akan terkuak satu-persatu.

Dari scene awal, saya sudah bisa merasakan keanehan-keanehan yang akan muncul di kisah ini. Scene pembuka yang menunjukkan sebuah kota yang sepi, tetesan darah, hutan, dan lainnya berhasil membuat saya tegang dan tak sabar untuk dimulai.


Camille bersama keluarganya

Seperti Ibunya yang bernama Adora yang terlihat jelas tidak menyukai tingkah laku anaknya itu, Adik angkat Camille si Amma yang aneh dan tak bisa dipahami, Alan─ayah tirinya yang terlalu mencintai Ibunya sampai terlalu patuh. Aktor dan artis pendukungnya pun tak kalah hebat dalam memerankan karakter-karakter unik mereka sehingga serial ini berhasil menjadi sebuah karya yang luar biasa.

Karakter utama dalam serial ini juga menarik perhatian saya. Camille Preaker bukanlah seorang perempuan biasa pada umumnya, bukan juga seorang perempuan yang memiliki kekuatan yang menakjubkan. Dia, hanya seorang jurnalis yang pemabuk dan menderita siksaan mental dari Ibunya sehingga melampiaskan depresinya dengan cara melukai dirinya sendiri dengan benda tajam (self-harm). Dia menorehkan kata-kata di tubuhnya sehingga meninggalkan bekas luka yang amat banyak.

  “I am a cutter, you see. Also a snipper, a slicer, a carver, a jabber. I am a very special case. I have a purpose. My skin, you see, screams. It's covered with words - cook, cupcake, kitty, curls - as if a knife-wielding first-grader learned to write on my flesh. I sometimes, but only sometimes, laugh. Getting out of the bath and seeing, out of the corner of my eye, down the side of a leg: babydoll. Pull on a sweater and, in a flash of my wrist: harmful. Why these words? Thousands of hours of therapy have yielded a few ideas from the good doctors. They are often feminine, in a Dick and Jane, pink vs. puppy dog tails sort of way. Or they're flat-out negative. Number of synonyms for anxious carved in my skin: eleven. The one thing I know for sure is that at the time, it was crucial to see these letters on me, and not just see them, but feel them. Burning on my left hip: petticoat.”

Seketika hal ini membuat saya teringat dengan posting-an sebelumnya yang membahas self-harm. Mungkin bagi yang belum membaca, bisa untuk dibaca sebentar dan kembali ke sini, ya. 

Bisa dibilang karakter Camilla yang menarik adalah salah satu alasan saya menonton ini. Karakternya yang terlihat begitu kuat diluar, namun ternyata sangat rapuh didalam dan menyimpan banyak rahasia berhasil membuat saya bersimpati kepadanya. Rasanya ingin seperti menolong, namun ini hanya fiksi belaka. Tak hanya itu, scene-scene yang membuat bulu kuduk berdiri dan terkaget juga tetap ada. Walaupun saya tidak tahu apa itu faktor saya yang terlalu gampang kaget atau memang begitu efek yang dihasilkan, ya?

Selama kisah yang disajikan dari awal sampai akhir pun tidak pernah membuat saya bosan, malah semakin penasaran siapa sih pembunuh dua anak kecil manis dan tak bersalah ini? Tiap episode berhasil meninggalkan teka-teki yang membuat penontonnya memutar otak; menebak sana-sini siapa pelakunya karena betapa ganjilnya kota itu dengan seluruh warganya! Bahkan ada disatu sisi saya meragukan si karakter utama kita─Camille Preaker yang malang begitu kata Ibunya─dan berfirasat bahwa selama ini dialah dalang dibalik semua kekacauan ini.


Memang cerita ini mengandung unsur eksplisit karena grafiknya yang secara terang-terangan menampilkan semuanya dan ada beberapa adegan dewasa, tetapi tenang saja, kalian tetap bisa menikmati cerita ini, terutama untuk para penggemar thriller dan sesuatu berbau psikologi! 

Jujur saja, serial dengan total 8 episode ini pantas untuk diacungi jempol. Bahkan saya sering kepikiran dengan karakter-karakter yang ada di sana atau kota hantu itu. Begitu bagusnya cerita yang disampaikan, pengekspresian dari aktor dan artis yang begitu meyakinkan sehingga membuat saya tak sabar menunggu season 2-nya.

Iya, kisah ini akan dilanjutkan dengan season 2 (karena diakhiri dengan sebuah plot twist yang tak disangka-sangka). Jadi tunggu apa lagi? Daripada penasaran, silakan tonton terlebih dahulu trailer-nya dibawah ini.


Jika tertarik dan ingin tahu bagaimana akhir ceritanya, kalian bisa menontonnya di mana saja. Dan pastikan pula untuk tidak lupa meninggalkan komentar kalian tentang Sharp Objects ini atau mungkin kita bisa membuat sebuah teori bersama tentang serial satu ini? Hehe~

Terima kasih dan sampai jumpa di posting-an berikutnya!

Comments

Post a Comment